Minggu, 20 Oktober 2013

APA YANG KAU MILIKI, SYUKURILAH

"Saya orang terkenal lho Dok.......orang-orang udah banyak kenal saya, saya juga masuk di majalah komunitas Cibubur. Saya banyak disegani warga di sini.......dst........dst......." 
Panjang lebar seorang Ibu dengan bangganya bercerita tentang dirinya pada saya. Saya mendengarkan dengan seksama, menyunggingkan senyuman, mengangguk-anggukkan kepala, dan sekali-sekali berkomentar :
"Wah, hebat ya Ibu. Senang juga saya hari ini bisa bertemu dengan orang terkenal seperti Ibu........."

Anak saya ternyata yang "gemas" melihat reaksi saya.
Dan saat si Ibu sudah berlalu, anak saya ngomong :
"Kok Mama biarin Ibu itu sombong banget sih, nyebelin....baru masuk majalah komunitas aja udah bangganya minta ampun......Kan bisa di KO sama Mama mestinya. Bilang aja Mama itu seorang Dokter yang malah sering masuk majalah, koran, tabloid yang kelas Nasional.......masuk radio dan TV juga. Kenal artis dan pengusaha papan atas.......orang-orang TOP lah pokoknya. Aku pengin tahu reaksi Ibu itu jadinya gimana setelah tahu siapa Mama........."

Well......menurut saya, yang penting di kehidupan ini adalah bukan banyaknya orang yang mestinya tahu siapa kita. Tapi tentang banyaknya yang kita lakukan untuk mereka. Saya justru berterimakasih saat alam semesta "mendatangkan" Ibu tsb untuk bertemu saya. Ibu itu berjasa telah berperan sebagai "penyeimbang" saya.
Betapa tidak, jauh lebih banyak saya mendengar keluh kesah orang-orang lain pada saya, yang tidak mensyukuri dirinya apalagi membanggakan pencapaiannya. Padahal segudang berkat menumpuk di hadapan mereka.

Anda sendiri bagaimana.....??

Salam Sehat Bahagia,
Namaste.



2 komentar:

  1. Kita wajib menjadi pendengar yang baik, hanya sebatas pendengar. Seperti kita membaca surat kabar, hanya sebatas membaca, mengetahui adanya berita tersebut, baik benar ataupun tidak. Jika memang benar, masukanlah kedalam memory alam bawah sadar. Jika tidak benar, tolaklah dengan benar, agar filter pola pikir kita, dengan filter yang baik yang sudah terbentuk, tidak tercemar dengan benda asing yang tidak sesuai dengan pola kita. Apapun yang dikatakan oleh sang ibu, dimungkinkan sekali , bahwa itu adalah modal suksesnya dia, dengan gaya dan isi bicaranya.

    BalasHapus
  2. Betul Pak. Orang bebas ngomong apa saja, kita juga bebas mendengarkan yang mana. Dan di atas semua itu, bersyukur adalah yang paling benar.

    BalasHapus