Sabtu, 02 Juni 2012

PREMATUR DENGAN CARDIOMIOPATI DAN ALERGI


EMMANUEL ‘LE RACHEL SARAH, 2 TAHUN, SERPONG
(testimoni oleh sang Ibu) :
                                                                         
“PREMATUR DENGAN CARDIOMIOPATI DAN ALERGI……”

          Rachel adalah anak ke 3 saya yang lahir lewat operasi caesar, prematur 7 bulan. Biarpun Test Apgarnya bagus, Rachel diberi suntikan agar paru-parunya matang. Rachel mengalami kesulitan mengisap dan sempat kuning mencapai nilai 14, sering bersin, batuk dan buang angin. Saya memberi Rachel ASI eksklusif hingga 7 bulan. Setelah usia 13 bulan, Rachel mulai saya beri susu kaleng dan sejak itu sering ada reak di paru-parunya, tetapi hasil test alergi susu sapi hasilnya negatif.
Desember 2005, Rachel terkena diare selama 10 hari, dan kata dokter Disentri. Sejak Pebruari 2006 Rachel suka batuk pilek, yang kadang menyebabkan sesak nafas. Rachel mulai sering mengkonsumsi obat-obatan kimia yang cukup keras, baik obat anti alergi, anti virus, antibiotik, dsb. Nebulizer pun dilakukan.
          Puncaknya tanggal 2 Agustus 2006 kami bawa cek darah karena panas,  sekalian roentgen. Kami kuatir ia terkena Demam Berdarah atau TBC. Tetapi diagnosa dokter mengatakan Rachel terkena Bronchopneumonia Duplex dan Cardiomegali. Tetapi setelah diperiksa lebih teliti, Rachel dipastikan menderita Cardiomiopati (otot jantung lemah), bukan Cardiomegali. Rachel harus dirawat di Rumah Sakit. Kata dokter Jantung, Rachel bisa sembuh, tetapi tak bisa ditargetkan kapan dan tak kan bisa normal sekali. Rachel mulai menjalani terapi pengobatan untuk jantungnya. Ada sekitar 4-7 obat jantung yang harus diminumnya, termasuk obat diuretik dosis 10 mg 2x1 sehari. Kasihan sekali puteri kami, dokter pun tak bisa memastikan apakah obat-obatan yang dikonsumsi Rachel dengan dosis dan banyaknya tidak membahayakan ginjalnya yang masih berumur 2 tahun. Akibat obat-obatan dan penyakitnya, Rachel sampai lututnya gemetaran, tak kuat berdiri dan tubuhnya menjadi kurus. Kata dokter Rehabilitasi Medik, otot ligamentum di belakang tempurung lututnya lemah, dianjurkan nendang-nendang ke atas, duduk, jongkok, berenang supaya kuat. Kami pun rajin mencari pengobatan yang tepat untuk puteri kami agar cepat sembuh.
           Tanggal 17 Agustus 2006, Rachel kami bawa ke PHYTO’S CLINIC. Menurut pemeriksaan PHYTOBIOPHYSICS yang dilakukan oleh dr.Floren, Rachel mengalami kelemahan di jantung, paru-paru, dan alergi yang cukup banyak :  udara dingin, debu, bulu binatang, asap rokok, putih telur, udang, goreng-gorengan, kacang-kacangan, coklat, lengkeng, susu sapi, susu kacang, dan minuman dingin. Selain itu imun tubuhnya lemah, dan ada kuman Pneumococcus di paru-parunya. Rachel harus berpantang alergi dan menjalani pengobatan yang dianjurkan dr.Floren. Tiga bulan kemudian kondisi Rachel membaik, hasil tes jantungnya menggembirakan. Bahkan dokter jantungnya kaget, Rachel bisa pulih secepat itu dan berpesan pada kami untuk terus melakukan apa yang telah kami lakukan 2 bulan terakhir untuk Rachel.
          Hasil tes darah tanggal 20 Januari 2007 pun sangat  menggembirakan : Hemoglobin yang semula 9,7 menjadi 13,1 (normal 11,5-13,5) demikian pula lainnya. Kami bersyukur sekarang Rachel bisa tumbuh sehat, lincah dan sudah tidak banyak mengkonsumsi obat-obatan kimia. Semoga Rachel tetap sehat sampai ia dewasa nanti.


Anda tertarik dengan terapi alami PHYTOBIOPHYSICS ini, 
silakan hubungi :
RS MEILIA Cibubur, jl. Alternatif Cibubur km 1,  telp. 021-8444444, 
Hotline service : 085691843843.
Atau hubungi 083870716888, 02193672372, 081511671168 
untuk info lebih lanjut.

Salam Sehat Indonesia !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar